Selain benda-benda yang asli dari alam gaib, ada banyak benda-benda di alam gaib yang asal-usulnya adalah benda-benda yang dulunya milik manusia. Banyak sekali kejadian orang-orang yang sudah meninggal, arwahnya membawa serta benda-benda kesayangannya ke alam roh, bukan hanya benda-benda pusaka, mustika dan jimat, pakaian dan perhiasan, tetapi juga hewan-hewan kesayangan mereka (paling banyak adalah hewan kuda tunggangan, ada juga yang berbentuk kereta kuda). Dalam hal ini benda-benda tersebut tidak diwariskan kepada anak-cucunya, tetapi dibawanya serta bersamanya ke alam gaib.
Selain itu ada juga benda-benda di alam gaib yang asal-usulnya dulu adalah milik seseorang, berupa mustika dan pusaka, yang setelah orang tersebut meninggal dunia, kemudian benda-benda mustika dan pusaka tersebut menghilang sendiri ke alam gaib, karena tidak ingin dimiliki oleh orang-orang yang mereka tidak berkenan, walaupun orang-orang itu adalah anak-cucu keturunan si orang yang meninggal itu.
Kejadian-kejadian tersebut di atas menunjukkan bahwa benda-benda tersebut dulunya tidak diwariskan kepada anak-cucu keturunannya. Dengan demikian jika kita merasa adalah keturunan dari seseorang dan ada benda miliknya yang berada di tangan orang lain melalui penarikan gaib, maka kita tidak bisa mengklaim bahwa benda tersebut adalah hak kita sebagai ahli waris, karena benda itu tidak diwariskan kepada kita. Lagipula mungkin saja orang tersebut adalah juga keturunan si pemilik benda itu, atau melalui penarikan gaib tersebut si pemilik benda itu mewariskan bendanya itu kepada orang tersebut, bukan kepada kita.
Ada juga mustika dan pusaka yang aslinya adalah milik bangsa jin atau mahluk halus lain. Ada yang dimiliki untuk dirinya sendiri, ada juga yang diberikan kepada manusia tertentu, yang kemudian setelah urusannya selesai benda-benda tersebut kembali lagi kepada mahluk halus pemiliknya. Selain itu juga ada berbagai macam benda harta karun, baik yang aslinya adalah milik para mahluk halus sendiri, atau juga yang dulunya adalah milik manusia yang diambil oleh mahluk halus dan dimasukkan ke alam gaib.
Selain itu ada juga mustika dan pusaka milik bangsa dewa yang dulu diberikan kepada orang-orang tertentu yang dikasihi dewa, mustika dan pusaka yang sulit dicari tandingannya, karena benda-benda itu adalah milik dewa, yang kemudian setelah urusannya selesai, benda-benda tersebut kembali lagi kepada dewa pemiliknya. Tetapi di alam sana tidak semua mustika dan pusaka itu dibawa-bawa oleh dewa pemiliknya, banyak di antaranya yang diletakkan di suatu tempat yang sulit dijangkau oleh manusia dan keberadaannya sulit untuk diketahui oleh manusia (biasanya diletakkan di puncak-puncak gunung atau di lereng kawahnya).
Mungkin sudah terbiasa kita mendengar cerita di masyarakat tentang orang-orang yang kesambet, kerasukan, ketempatan, atau ketempelan mahluk halus. Tetapi mungkin tidak banyak orang mengetahui bahwa manusia juga bisa ketempelan atau ketempatan benda-benda mustika dan pusaka dari alam gaib. Kejadian-kejadian itu memang langka, tetapi benar terjadi.
Pada masa sekarang ada juga kejadian benda-benda gaib mengikut kepada seseorang. Ada benda-benda pusaka keris / tombak, mustika dan benda-benda harta karun, dsb, masih dalam bentuk gaibnya mengikut sendiri kepada seseorang dengan cara menempel di tubuhnya. Benda-benda tersebut, karena belum mewujud menjadi benda nyata yang sempurna, kebanyakan memberi tuah untuk kekuatan badan (untuk berkelahi) dan menambah karisma wibawa.
Kejadian-kejadian itu ada yang terjadi karena disengaja oleh seseorang, yang dengan kemampuan gaibnya menarik benda-benda gaib tersebut, kemudian ditempelkan ke tubuhnya, tidak diubah menjadi benda nyata.
Sebagian lagi kejadiannya tidak disengaja. Ada orang-orang yang menerima benda-benda tersebut sebagai warisan dari leluhurnya yang sudah meninggal, walaupun meninggalnya sudah berpuluh-puluh atau beratus-ratus tahun yang lalu. Sebagian lagi terjadi karena benda-benda tersebut datang sendiri mengikut kepada seseorang.
Mahluk halus banyak yang datang sendiri kepada manusia. Ada yang menjadi khodam pendamping, ada yang masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, ada juga yang hanya tinggal di rumah kediaman manusia. Dalam hal benda-benda gaib itu berarti mahluk halusnya datang kepada manusia bersama dengan rumah gaibnya.
Benda-benda tersebut, masih dalam bentuk gaibnya, menempel pada tubuh seseorang. Biasanya keberadaan benda-benda tersebut tidak bersifat negatif, biasanya justru akan memberikan manfaat yang positif sesuai fungsi dari masing-masing bendanya. Biasanya juga keberadaan benda-benda tersebut tidak akan menyulitkan proses kematian, karena keberadaannya hanya menempel saja pada energi tubuh si manusia, tidak seperti susuk yang sejak awal memang sudah disatukan dengan fisik dan sukma manusia pemakainya. Tetapi orang-orang yang ketempatan benda-benda gaib itu mungkin akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya di bagian yang ketempatan benda-benda gaib itu, atau pusing di kepalanya bila menempelnya di kepala, karena tidak tahan dengan keberadaan energi benda-benda gaib tersebut di tubuhnya dan seringkali juga orang-orang tersebut tidak sadar bahwa sakit pegal-pegal dan pusingnya itu adalah karena dirinya ketempatan benda-benda gaib.
Di luar kejadian-kejadian itu ada satu kejadian luar biasa yang tidak ada padanannya dengan kejadian lain dalam sejarah kehidupan manusia di belahan dunia manapun pada jaman apapun dimana ada seorang manusia jawa yang menerima sedemikian banyaknya benda-benda mustika dan pusaka-pusaka sakti yang dulunya sangat ternama pada jamannya masing-masing. Selain orang itu sendiri mampu menarik memindahkan benda-benda gaib ia juga banyak menerima benda-benda gaib sebagai pemberian.
Berbagai macam mustika dan pusaka sakti tanah jawa yang telah moksa dan menghilang dari kehidupan manusia diwariskan kepadanya oleh para leluhurnya, sebagiannya lagi datang sendiri menggabungkan diri untuk mengikut kepadanya. Mustika dan pusaka-pusaka Dewa, senjata kunta, panah pasopati, senjata cakra, gada bima, dsb, juga diwariskan kepadanya. Bahkan banyak mahluk halus dari berbagai penjuru bumi datang mengikut kepadanya dan memberikan pusaka-pusaka dan benda-benda miliknya sebagai persembahan dan penghormatan kepadanya. Selain mustika dan pusaka, berbagai macam benda harta karun dari alam gaib juga diberikan kepadanya, bahkan ada segunungan emas gaib di bawah rumahnya.
Sedemikian banyaknya benda-benda gaib yang diterimanya, sehingga tidak semuanya dibawanya. Sebagian menempel di tubuhnya, sebagian diletakkan di dalam kamarnya, sebagian lagi diletakkan di halaman belakang rumahnya. Benda-benda itu masih dibiarkan dalam kondisi gaibnya, tidak diubah menjadi benda nyata, dan tidak ada satu pun manusia atau mahluk halus yang mampu merebut benda-benda tersebut darinya, kecuali ia mengizinkannya.
Ini adalah sebuah fenomena gaib yang tidak sembarang manusia dapat mengetahuinya.
Mungkin suatu saat, tidak sekarang, anda juga dapat mengetahui dan mengenal jati diri orang itu.
Sekalipun orang itu tidak mempertunjukkan kegaibannya sehingga tidak banyak orang yang tahu dan menyadari kegaibannya, mungkin dengan cara melihat gaib anda juga dapat menyaksikan sendiri kebenaran fenomenanya.
Dikutip dari Javanese2000. Filosofi Kebatinan, Spiritual, dan Kegaiban.
Javanese2000.
Selain itu ada juga benda-benda di alam gaib yang asal-usulnya dulu adalah milik seseorang, berupa mustika dan pusaka, yang setelah orang tersebut meninggal dunia, kemudian benda-benda mustika dan pusaka tersebut menghilang sendiri ke alam gaib, karena tidak ingin dimiliki oleh orang-orang yang mereka tidak berkenan, walaupun orang-orang itu adalah anak-cucu keturunan si orang yang meninggal itu.
Kejadian-kejadian tersebut di atas menunjukkan bahwa benda-benda tersebut dulunya tidak diwariskan kepada anak-cucu keturunannya. Dengan demikian jika kita merasa adalah keturunan dari seseorang dan ada benda miliknya yang berada di tangan orang lain melalui penarikan gaib, maka kita tidak bisa mengklaim bahwa benda tersebut adalah hak kita sebagai ahli waris, karena benda itu tidak diwariskan kepada kita. Lagipula mungkin saja orang tersebut adalah juga keturunan si pemilik benda itu, atau melalui penarikan gaib tersebut si pemilik benda itu mewariskan bendanya itu kepada orang tersebut, bukan kepada kita.
Ada juga mustika dan pusaka yang aslinya adalah milik bangsa jin atau mahluk halus lain. Ada yang dimiliki untuk dirinya sendiri, ada juga yang diberikan kepada manusia tertentu, yang kemudian setelah urusannya selesai benda-benda tersebut kembali lagi kepada mahluk halus pemiliknya. Selain itu juga ada berbagai macam benda harta karun, baik yang aslinya adalah milik para mahluk halus sendiri, atau juga yang dulunya adalah milik manusia yang diambil oleh mahluk halus dan dimasukkan ke alam gaib.
Selain itu ada juga mustika dan pusaka milik bangsa dewa yang dulu diberikan kepada orang-orang tertentu yang dikasihi dewa, mustika dan pusaka yang sulit dicari tandingannya, karena benda-benda itu adalah milik dewa, yang kemudian setelah urusannya selesai, benda-benda tersebut kembali lagi kepada dewa pemiliknya. Tetapi di alam sana tidak semua mustika dan pusaka itu dibawa-bawa oleh dewa pemiliknya, banyak di antaranya yang diletakkan di suatu tempat yang sulit dijangkau oleh manusia dan keberadaannya sulit untuk diketahui oleh manusia (biasanya diletakkan di puncak-puncak gunung atau di lereng kawahnya).
Mungkin sudah terbiasa kita mendengar cerita di masyarakat tentang orang-orang yang kesambet, kerasukan, ketempatan, atau ketempelan mahluk halus. Tetapi mungkin tidak banyak orang mengetahui bahwa manusia juga bisa ketempelan atau ketempatan benda-benda mustika dan pusaka dari alam gaib. Kejadian-kejadian itu memang langka, tetapi benar terjadi.
Pada masa sekarang ada juga kejadian benda-benda gaib mengikut kepada seseorang. Ada benda-benda pusaka keris / tombak, mustika dan benda-benda harta karun, dsb, masih dalam bentuk gaibnya mengikut sendiri kepada seseorang dengan cara menempel di tubuhnya. Benda-benda tersebut, karena belum mewujud menjadi benda nyata yang sempurna, kebanyakan memberi tuah untuk kekuatan badan (untuk berkelahi) dan menambah karisma wibawa.
Kejadian-kejadian itu ada yang terjadi karena disengaja oleh seseorang, yang dengan kemampuan gaibnya menarik benda-benda gaib tersebut, kemudian ditempelkan ke tubuhnya, tidak diubah menjadi benda nyata.
Sebagian lagi kejadiannya tidak disengaja. Ada orang-orang yang menerima benda-benda tersebut sebagai warisan dari leluhurnya yang sudah meninggal, walaupun meninggalnya sudah berpuluh-puluh atau beratus-ratus tahun yang lalu. Sebagian lagi terjadi karena benda-benda tersebut datang sendiri mengikut kepada seseorang.
Mahluk halus banyak yang datang sendiri kepada manusia. Ada yang menjadi khodam pendamping, ada yang masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, ada juga yang hanya tinggal di rumah kediaman manusia. Dalam hal benda-benda gaib itu berarti mahluk halusnya datang kepada manusia bersama dengan rumah gaibnya.
Benda-benda tersebut, masih dalam bentuk gaibnya, menempel pada tubuh seseorang. Biasanya keberadaan benda-benda tersebut tidak bersifat negatif, biasanya justru akan memberikan manfaat yang positif sesuai fungsi dari masing-masing bendanya. Biasanya juga keberadaan benda-benda tersebut tidak akan menyulitkan proses kematian, karena keberadaannya hanya menempel saja pada energi tubuh si manusia, tidak seperti susuk yang sejak awal memang sudah disatukan dengan fisik dan sukma manusia pemakainya. Tetapi orang-orang yang ketempatan benda-benda gaib itu mungkin akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya di bagian yang ketempatan benda-benda gaib itu, atau pusing di kepalanya bila menempelnya di kepala, karena tidak tahan dengan keberadaan energi benda-benda gaib tersebut di tubuhnya dan seringkali juga orang-orang tersebut tidak sadar bahwa sakit pegal-pegal dan pusingnya itu adalah karena dirinya ketempatan benda-benda gaib.
Di luar kejadian-kejadian itu ada satu kejadian luar biasa yang tidak ada padanannya dengan kejadian lain dalam sejarah kehidupan manusia di belahan dunia manapun pada jaman apapun dimana ada seorang manusia jawa yang menerima sedemikian banyaknya benda-benda mustika dan pusaka-pusaka sakti yang dulunya sangat ternama pada jamannya masing-masing. Selain orang itu sendiri mampu menarik memindahkan benda-benda gaib ia juga banyak menerima benda-benda gaib sebagai pemberian.
Berbagai macam mustika dan pusaka sakti tanah jawa yang telah moksa dan menghilang dari kehidupan manusia diwariskan kepadanya oleh para leluhurnya, sebagiannya lagi datang sendiri menggabungkan diri untuk mengikut kepadanya. Mustika dan pusaka-pusaka Dewa, senjata kunta, panah pasopati, senjata cakra, gada bima, dsb, juga diwariskan kepadanya. Bahkan banyak mahluk halus dari berbagai penjuru bumi datang mengikut kepadanya dan memberikan pusaka-pusaka dan benda-benda miliknya sebagai persembahan dan penghormatan kepadanya. Selain mustika dan pusaka, berbagai macam benda harta karun dari alam gaib juga diberikan kepadanya, bahkan ada segunungan emas gaib di bawah rumahnya.
Sedemikian banyaknya benda-benda gaib yang diterimanya, sehingga tidak semuanya dibawanya. Sebagian menempel di tubuhnya, sebagian diletakkan di dalam kamarnya, sebagian lagi diletakkan di halaman belakang rumahnya. Benda-benda itu masih dibiarkan dalam kondisi gaibnya, tidak diubah menjadi benda nyata, dan tidak ada satu pun manusia atau mahluk halus yang mampu merebut benda-benda tersebut darinya, kecuali ia mengizinkannya.
Ini adalah sebuah fenomena gaib yang tidak sembarang manusia dapat mengetahuinya.
Mungkin suatu saat, tidak sekarang, anda juga dapat mengetahui dan mengenal jati diri orang itu.
Sekalipun orang itu tidak mempertunjukkan kegaibannya sehingga tidak banyak orang yang tahu dan menyadari kegaibannya, mungkin dengan cara melihat gaib anda juga dapat menyaksikan sendiri kebenaran fenomenanya.
Dikutip dari Javanese2000. Filosofi Kebatinan, Spiritual, dan Kegaiban.
Javanese2000.
Apa ada yg tau ya siapa manusia jawa ini? ada seorang manusia jawa yang menerima sedemikian banyaknya benda-benda mustika dan pusaka-pusaka sakti yang dulunya sangat ternama pada jamannya masing-masing. Selain orang itu sendiri mampu menarik memindahkan benda-benda gaib ia juga banyak menerima benda-benda gaib sebagai pemberian. Berbagai macam mustika dan pusaka sakti tanah jawa yang telah moksa dan menghilang dari kehidupan manusia diwariskan kepadanya oleh para leluhurnya, sebagiannya lagi datang sendiri menggabungkan diri untuk mengikut kepadanya. Mustika dan pusaka-pusaka Dewa, senjata kunta, panah pasopati, senjata cakra, gada bima, dsb, juga diwariskan kepadanya. Bahkan banyak mahluk halus dari berbagai penjuru bumi datang mengikut kepadanya dan memberikan pusaka-pusaka dan benda-benda miliknya sebagai persembahan dan penghormatan kepadanya. Selain mustika dan pusaka, berbagai macam benda harta karun dari alam gaib juga diberikan kepadanya, bahkan ada segunungan emas gaib di bawah rumahnya.
BalasHapus