Rabu, 31 Agustus 2016

Air Beriak Tanda Tak Dalam

Air beriak tanda tak dalam adalah salah satu peribahasa bahasa indonesia yang seringkali dipakai untuk menggambarkan bahwa orang yang banyak bicaranya biasanya justru ilmunya dangkal.

Peribahasa lain yang memiliki makna sama adalah tong kosong nyaring bunyinya.

Mungkin kita pernah mendengar atau membaca peribahasa air beriak tanda tak dalam, mungkin akan terbersit rasa penasaran tentang arti atau maknanya.

Berikut ini sedikit penjelasan mengenai arti peribahasa air beriak tanda tak dalam disertai dengan contoh penggunaannya dalam suatu kalimat.

Arti peribahasa air beriak tanda tak dalam :
Orang yg banyak cakap (sombong, angkuh, berbicara, bersikap merendahkan, dsb) ditandai orang lain biasanya kurang ilmunya. Orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya. Orang bodoh selalu berlagak pintar dan banyak omong.

Seringkali peribahasa ini dipakai untuk menyindir secara halus atau memberikan nasihat kepada seseorang agar tidak terlalu bergaya sok pintar.

Dengan disindir demikian diharapkan orang tersebut akan bisa bersikap lebih bijak, seperti ilmu padi yang semakin tua semakin merunduk yang artinya orang yang tinggi ilmunya akan semakin rendah hatinya.

Contoh penggunaan peribahasa air beriak tanda tak dalam di dalam kalimat :

Kalau ada orang asal berbicara tapi tidak mengetahui duduk perkaranya berarti orang itu ibarat air beriak tanda tak dalam.

Penjelasan arti peribahasa air beriak tanda tak dalam di atas bukan berdasarkan dari kamus peribahasa bahasa indonesia yang diterbitkan oleh suatu instansi resmi, akan tetapi berdasarkan apa yang saya pahami.

Pertanyaannya;
*Disituasi yang bagaimana peribahasa air beriak tanda tak dalam akan tepat maknanya saat ini,
*Apakah di era millenium ini, peribahasa air beriak tanda tak dalam masih efektif, dimana kita ketahui semua orang dimana-mana sekarang rata-rata memiliki pendidikan untuk menunjang wawasan dan pengetahuannya.
*Benarkah di era millenium ini, orang yang diam, sebenarnya sungguh-sungguh orang yang memahami, mengerti banyak hal? sebagaimana pepatah ilmu padi, semakin tua semakin menunduk. Lalu jika seperti itu, bagaimana anda memikirkan dunia pendidikan yang sudah tidak menjadi milik sekelompok orang? Bagaimana pengetahuan akan berkembang sampai ke hal-hal yang terkecil jika Diam adalah pilihan agar kita sesuai dengan peribahasa ilmu padi?
*Apakah ada kemungkinan peribahasa air beriak tanda tak dalam dipakai pada jamannya untuk mencekal kelompok tertentu sebagaimana kita ketahui ada beberapa era di Indonesia, era kejaraan, penjajahan misalnya. Atau bisa jadi kemungkinan pada jaman itu ada beberapa dunia pendidikan, dengan banyaknya pertanyaan berdasarkan keingin-tahuan pelajarnya, karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan sebagai sumber pemecahan dari pertanyaan sehingga timbul pepatah air beriak tanda tak dalam sebagai jurus sakti untuk mencekal pelajar, ilmuan maupun masyarakat pada jaman kerajaan, penjajahan untuk tidak banyak bertanya dan mungkin pada era itu bertanya maknanya tidak banyak wawasan ilmu pengetahuan dan jika ingin tahu, iya mesti cari sendiri agar terhindar dari pengertian peribahasa air beriak tanda tanda tak dalam.
*Bagaimana menurut anda pepatah air beriak tanda tak dalam di era millenium ini? Pada saat bagaimana pepatah air beriak tanda tak dalam akan tepat penempatan pada era millenium ini baik dari segi tutur kata dalam penyampaian ide, gagasan, wawasan, pengalaman?

Salam _/|\_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3 Cerita Pendek Zen Mengungkapkan Palajaran Terbesar.

Cerita Zen seringkali singkat, tapi penuh akal dan kebijaksanaan. Mereka adalah bagian besar dari apa yang membuat tradisi ini menarik dan ...