Rabu, 31 Agustus 2016

Tubuh Manusia bukan Ember atau Ban

Secara teorinya overload energi adalah kelebihan energi yang dialami praktisi didalam tubuhnya, logikanya diibaratkan tubuh adalah ember, jika ember terisi air sampai penuh, maka ember tidak mau diisi lagi, air akan tumpah dari tepi terendah ember itu. Tetapi berbicara tubuh dan energi tidak sesimpel berbicara ember dan air. Alasannya, jika tubuh sudah penuh dengan energi, maka tubuh tidak dapat secara otomatis mengeluarkan energi yang ada didalam tubuh praktisi, jika hal ini tidak dipahami itulah sebabnya overload dapat sampai merusak cakra(fatal),

(Anda dapat membandingkan tubuh dengan ban mobil misalnya, jika ban dipompa hingga kapasitas melebihi ban, maka apa yg akan terjadi, jika tidak meledak ban akan melar dan menipis, demikian pula cakra anda dan badan anda akan merespon desakan energi anda yg berlebih dan jalan satu-satunya iya dikempesin lewat pentil, itu jika ban)

Tapi manusia mempunyai pentil banyak dibeberapa titik yg terkadang tertutup kotoran atau yang lainnya, jadi kenapa tidak digunakan membuka pentil-pentil ditubuh yang tertutup?

Jika hanya overload biasa mungkin hanya terasa sensasi energi seperti panas dibadan, tidak bisa tidur, badan pegal-pegal seperti habis berjalan jauh, dan banyak lagi. Yang menjadi masalah, secara teori kita dapat mengerti dan dapat paham bagaimana  jika praktisi mengalami overload energi, jika blocking energi, jika jalur tersumbat, jika sistem energi acak-acakan, lalu pertanyaannya, dapatkah kita tahu itu semua jika tidak mengalaminya sendiri? sementara rasaku tidak sama dengan rasa anda, lalu bagaimana donk.

Setiap praktisi mau tidak mau memang harus dan mungkin mutlak harus mengalaminya. Disamping guna menambah wawasan dan pengalaman berenergi, praktisi juga mampu mengatasi, dengan catatan sesuai dengan kapasitas energi yang dimiliki, jika permasalahan jalur energi, sistem energi, cakra rusak karena kesengajaan pihak asing dengan power wah, tentu praktisi harus dan wajib meminta bantuan praktisi yang mampu mengatasinya.

Sharing pengalaman sesama penggemar kundalini hanya membatu praktisi untuk mudah memahami semua itu, tentu harus menyesuaikannya dengan teori yang ada tentunya.

Sering saya bertanya sendiri, apakah kundalini tidak dapat dibangkit dalam waktu yang singkat? Saya yakin bisa, hanya lebih banyak sisi negatifnya untuk tubuh dibanding kebaikannya, pengetahuan dan pengalaman pun tidak memadai, seperti pilot selalu ditanya sudah berapa lama jam terbangnya, jika masih 3 hari, investor/perusahaan armada udara akan berbikir dan terus berpikir untuk mengambil keputusan, apakah pilot itu dipakai atau tidak. Tubuh bukanlah ember/ban, yang tidak berpengaruh terhadap air walau apapun yang terjadi. maaf jika tidak sesuai.

Salam, _/|\_




Ditulis Oleh Rex Johannes & Pak Yoja Mohammad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3 Cerita Pendek Zen Mengungkapkan Palajaran Terbesar.

Cerita Zen seringkali singkat, tapi penuh akal dan kebijaksanaan. Mereka adalah bagian besar dari apa yang membuat tradisi ini menarik dan ...